Senin, 27 Februari 2012

Cara Kerja Mesin Penetas Telur

Cara Kerja Mesin Penetas Telur
Cara kerja mesin penetas telur ini akan diajarkan di sekolahku dulu.

Cara kerja mesin penetas telur

ini akan sedikit membantu beberapa materi yang sulit di sekolah. Kali ini aku sedang berada di salah satu tenda temanku yang berasal dari Argentina. Dia sudah 3 tahun berada di sini dan sama sekali belum kembali ke tanah airnya. Aku sendiri yang baru 8 bulan di sini rasanya sudah ingin kembali saja. Namun semua ini kukembalikan lagi pada takdir Allah, aku ingin berniat beribadah dalam menjalankan tugasku, namun aku beberapa kali gagal dan sulit memang. Aku adalah seorang wartawan yang berasal dari Indonesia, wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat. Dalam awal abad ke-19, jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal, seperti Charles Dickens pada awal kariernya. aku teringat dengan cara kerja mesin penetas telur. Dalam abad terakhir ini artinya telah menjadi seorang penulis untuk koran dan juga majalah.
Banyak orang mengira jurnalis sama dengan reporter, seseorang yang mengumpulkan informasi dan menciptakan laporan, atau cerita. Tetapi, hal ini tidak benar karena dia tidak meliputi tipe jurnalis lainnya, seperti kolumnis, penulis utama, fotografer, dan desain editorial. Tanpa memandang jenis media, istilah jurnalis membawa konotasi atau harapan profesionalitas dalam membuat laporan, dengan pertimbangan kebenaran dan etika. Namun sering kali ketika aku bertugas dan aku merasa sudah menaati kode etik, aku malah dilecehkan, diledek atau apapun bentuknya yang sama sekali tidak memanusiakan para jurnalis. Ini tidak mudah, namun di sinilah keimananku diuji. Aku harus memberikan berita yang bermutu dalam arti tidak dikurangi dan tidak ditambahi.
Senja sudah tiba dan keelokan Palestina mulai menampakkan diri. Kali ini aku sedang berada di dapur umum melihat beberapa koki memasak masakan khas Palestina. Aku tidak tahu namanya tapi yang pasti rasanya ini mirip sekali dengan rendang. Rendang adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia, Malaysia, ataupun di negara lainnya. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum. Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International. Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami.
Entah apa nama dari makanan ini, tapi ketika lidahku bersentuhan dengan bumbunya, rasanya mirip dengan masakan Indonesia. Aku teringat dengan cara kerja mesin penetas telur.